Proses penerimaan mahasiswa baru di Universitas Pertahanan memang tidaklah mudah. Tantangan-tantangan yang dihadapi, mulai dari persaingan yang ketat hingga kesulitan dalam mengikuti tes seleksi, membuat proses ini menjadi semakin menantang. Menurut Rektor Universitas Pertahanan, Prof. Dr. Soegeng Soelistyo, kurangnya persiapan calon mahasiswa juga menjadi salah satu masalah utama dalam proses penerimaan mahasiswa baru.
Dalam proses seleksi masuk Universitas Pertahanan, calon mahasiswa diharapkan untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang pertahanan dan keamanan. Hal ini tentu tidak mudah, mengingat kurikulum di universitas tersebut memang lebih fokus pada bidang tersebut. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar calon mahasiswa dapat lolos seleksi dengan baik.
Menurut Kepala Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru, Dr. Siti Nurlela, persaingan yang ketat juga menjadi hal yang tidak bisa dihindari dalam proses penerimaan mahasiswa baru di Universitas Pertahanan. “Setiap tahunnya, jumlah calon mahasiswa yang mendaftar semakin meningkat, namun kuota yang tersedia tetap terbatas. Oleh karena itu, calon mahasiswa perlu menunjukkan kemampuan dan potensi yang baik agar dapat bersaing dengan calon mahasiswa lainnya,” ujarnya.
Selain itu, kesulitan dalam mengikuti tes seleksi juga menjadi kendala tersendiri bagi calon mahasiswa. Tes seleksi di Universitas Pertahanan biasanya melibatkan tes kemampuan akademik, psikotes, dan wawancara. Persiapan yang matang dan pemahaman yang baik tentang materi tes sangat diperlukan agar calon mahasiswa dapat melewati tahap seleksi tersebut.
Dengan demikian, calon mahasiswa perlu mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti proses penerimaan mahasiswa baru di Universitas Pertahanan. Dengan persiapan yang matang, diharapkan calon mahasiswa dapat lolos seleksi masuk dan menjadi bagian dari universitas yang bergengsi ini. Semangat dan teruslah belajar!